Poin-Poin Guru Sebagai Ujung Tombak Perjuangan Membentuk Peradaban
l Ilmu yang sesuai dengan cara pandangan islam didefinisikan dengan sampainya jiwa pada makna dan sampainya ilmu kedalam jiwa. Maksudnya selain peserta didik mendapatkan ilmu dengan adab, ia juga harus mempersiapkan dengan aktif menyambut ilmu dengan mendekatkan diri kepada allah dengan cara beribadah dll.
l Ada beberapa definisi lain tentang ilmu yaitu; persepsi sesuatu hal kedalam hakikat diri manusia, pengenalan sesuatu atas dirinya (mengenal artinya mengetahui tanggung jawabnya di dunia yaitu khalifatullah dan memakmurkan bumi dengan berasaskan kepada sunnah dan al qur’an, kemudian mengenal bahwa ia pernah berhutang eksistensi kepada Allah), mampirnya gambar suatu kedalam fikiran (abstrak), dan tibanya minda pada makna sesuatu,
l Pendidikan islam seharusnya mengacu kepada al Qur’an karena Allah adalah the true murabbi yang harus diikuti semua perintah dan meninggalkan semua larangannya.
l Menuntut ilmu adalah wajib bagi semua ummat muslim untuk meningkatkan keimanan kepada Allah.
l Guru sejatinya harus diingatkan bahwa ia harus berorientasikan menanamkan adab kepada peserta didik sehingga melahirkan generasi rabbani.
l Guru harus bersifat fasilitator yang menfasilitasi peserta didik dalam menuntut ilmu.
l Guru seharusnya menimbulkan rasa wirausaha kepada peserta didik untuk menjual produk pemikirannya kepada ummat.
l Guru juga harus menekankan kepada adab untuk dirinya sendiri (uswah hasana) dan kepada peserta didik, karena dengan adab dan akhlak mulialah guru tersebut di kenang oleh peserta didik.
l Adab guru menurut an nawawi yaitu; mengharapkan ridha Allah, tidak berharap dunia, jangan sombong, menghiasi dengan akhlak terpuji, menasehati murid dan memperlakukannya dengan rendah hati dll.
l Guru juga ditekankan tentang dorongan untuk menikah agar dapat mengatur dan bersikap dewasa.
l Guru harus selalu merasa kosong, artinya harus belajar dari berbagai sumber yang otoritas.
l Guru juga harus mengintegrasikan sains dan agama secara beradab dan sesuai dengan proporsinya, memahami metode sejarah dengan baik, memiliki kesadaran tentang ilmu sejarah, mengetahui dengan mendalam tentang filsafat sains, mengetahui berbagai bahasa asing, dan guru bukan diposisikan sebagai pekerjaan sampingan.
l Dalam metode pendidikan harus bersifat kepasa project learning atau life based learning.
l Pendidikan adalah upaya untuk hidup di bumi dengann benar sesuai dengan tuntunan al Qur’an dan sunnah, untuk itu harus ada penggabungan sains dan agama dengan baik.
l Metode pendidikan ideal adalah dialog, kisah, perumpamaan, uswah hasanah, praktik, ‘ibrah serta targhib dan tarhib.
l Guru harus mengajak peserta didiknya untuk menyucikan jiwa (tazkiyah nafs) sebelum menuntut ilmu.
l Pendidikan harus berorientasikan kepada hasil dan berbasis proses.
l Menghadirkan perasaan berhutang eksistensi kepada peserta didik agar mereka selalu mendekatkan diri kepada Allah sebagai bayarannya.
l Guru harus menjadi motivator dan penasehat yang baik untuk peserta didik.
l Guru berkewajiban mengembangkan HOT’s dengan tadabbur di dalam al qur’an.
l Diskusi harus bertujuan yang baik yaitu mencari kebenaran, bukan mencari musuh.
l Sebagai fasilitator guru harus mendorong peserta didik untuk berfikir dengan berlansadkan kepada nilai yaitu worldview islam.
l Pendidikan adalah institusi paling berwibawa di dunia karena dengannyalah peradaban dapat di bangun.
l Tugas guru adalah sebagai mitra stategis untuk wali murid dalam mengembangkan potensi peserta didik.
l Komite tidak boleh mengintervensi kurikulum pendidikan sebuah lembaga pendidikan, tetapi tugasnya adalah sebagai pembantu lembaga pendidikan dalam memberikan masukan, menolong sesama wali murid dan membantu lembaga pendidikan dalam sarana prasarana.
l Sekolah dan wali murid harus memiliki visi misi yang sama untuk meningaktkan kompetensi peserta didik.
l Pendidikan adalah seni mengubah jiwa.
Komentar
Posting Komentar